Keberadaan “Tomcat” beberapa saat yang lalu ramai diberitakan dan sangat mengemuka karena dampak buruk dari gigitannya, namun tahukan kita apa tomcat sesungguhnya? Tomcat adalah salah satu jenis serangga yang populer disebut semut kanai, semut kayap atau kumbang rove.
Serangga tomcat banyak ditemukan di alam, karena habitat utamanya adalah lahan sawah, tegalan, taman kota, hutan atau yang banyak pohonnya. Tomcat sebetulnya sangat menguntungkan petani karena berperan sebagai predator bagi banyak hama dan tomcat biasa muncul pada akhir musim hujan. Namun, keberadaannya di area pemukiman harus diwaspadai untuk mengurangi risiko iritasi pada kulit. Tomcat mengeluarkan racun dari tubuh sebagai pertahanan diri saat ia merasa tidak aman. Selain itu, racun pada tubuh tomcat juga sering digunakan untuk menakut-nakuti musuh. Racun yang disebut hemolim atau paederin ini lebih berbahaya dari racun yang ada pada bisa ular.
Saat sedang merasa tidak aman, atau saat terkena kontak dan bersentuhan dengan kulit manusia, tomcat akan mengeluarkan cairan racun tersebut. Hal itulah yang kemudian menyebabkan keluhan pada area kulit yang terkena racunnya, selain itu juga pada mata dan bagian tubuh lain. Meski tomcat berukuran kecil, racunnya tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan iritasi dan peradangan kulit yang cukup berat. Selain pada kulit manusia, tomcat juga mengeluarkan cairan racun pada benda-benda sekitar, seperti pakaian, sprei, dan handuk. Jika hal ini terjadi, maka benda-benda tersebut harus segera dicuci dan dibersihkan.
Gejala Akibat Terkena Racun Tomcat
Berdasarkan NSW Gov Health, berikut ini adalah beberapa gejala yang bisa Anda alami akibat terpapar racun tomcat:
• Rasa gatal pada kulit.
• Sensasi terbakar atau rasa perih yang kuat.
• Kemerahan pada kulit.
• Lepuhan berisi nanah.
• Iritasi kulit serius.
• Peradangan pada kulit (dermatitis).
Gejala gigitan tomcat biasanya mulai muncul dalam waktu 1-6 hari setelah terpapar racun dan gejala bisa berlangsung selama 10 hari.
Jika racun tomcat berada di tangan, kemungkinan racun ini menyebar ke anggota tubuh lain semakin besar. Racun tomcat bisa saja menyebar dan menyebabkan dermatitis di kulit kepala, mata, hingga ke alat kelamin. Iritasi mata karena racun tomcat dapat menyebabkan konjungtivitis yang berat.
Dalam kasus yang parah, misalnya ketika area kulit yang terkena racun cukup luas, penderita dapat merasakan gejala berupa sakit kepala, nyeri sendi, serta demam yang disertai muntah.
Cara Mencegah Paparan Racun Tomcat
Kunci pertolongan utama dalam mengatasi gigitan tomcat adalah meminimalkan bahaya racun yang masuk ke dalam tubuh. Saat mengetahui Anda bersentuhan dengan tomcat, segeralah menjauh dan menyingkirkan serangga ini (hindari menyentuh serangga langsung dengan tangan).
Nah, sebelum gejala berkembang lebih serius, lakukanlah cara mengobati gigitan tomcat seperti di bawah ini:
- Bersihkan luka gigitan
Segera bersihkan luka dan daerah kulit yang terkena racun tomcat menggunakan sabun dan air. Hal ini bertujuan membantu menghindari risiko infeksi luka dan mengurangi jumlah racun yang masuk ke dalam kulit. Jangan membersihkan kulit dengan menggosoknya terlalu keras karena malah bisa membuat kulit terluka. - Kompres luka dengan air dingin
Ketika gejala mulai muncul, Anda bisa mengurangi rasa sakit pada bagian gigitan tomcat dengan kompres dingin sebelum memberikannya obat. Gunakan kantung es beku atau handuk yang dibasahi air dingin. Kompres dingin dapat membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, dan gatal-gatal akibat gigitan serangga. - Jangan Pencet dan Pecahkan Benjolan
Sebagian orang mungkin akan merasa gemas dan tidak sabar untuk menghilangkan benjolan akibat serangan tomcat. Tapi hal itu sebenarnya sama sekali tidak boleh dilakukan. Jadi, saat diserang tomcat, hindari memecahkan benjolan yang timbul di area tertentu. - Gunakan obat-obatan
Antiseptik yang mengandung iodine atau salep hidrokortison dosis rendah (0.5-1%) bisa menjadi obat untuk mengatasi gejala akibat digigit tomcat. Selain itu, mengoleskan krim atau losion calamine atau krim aloe vera bisa membantu mengatasi iritasi, sekaligus melembabkan luka. Jangan biarkan luka gigitan tomcat yang masih basah di bawah sinar matahari karena dapat menimbulkan bekas hitam yang sulit untuk dihilangkan. Jika rasa gatal akibat digigit tomcat tidak kunjung mereda, Anda bisa minum obat antihistamin untuk menekan gatalnya.
Lakukan Pemeriksaan Medis
Jika luka bekas serangan tomcat malah semakin parah dan mulai mengganggu, segera lakukan pemeriksaan medis. Bicaralah pada dokter agar luka mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sebab, terkadang luka yang muncul di kulit tidak semata-mata karena serangan dari serangga. Beda penyebab, tentu berbeda pula penanganan dan pengobatan yang harus dilakukan.
Informasi dan Pendaftaran Customer Care:
Klinik Utama Rawat Jalan Gleneagles – Trisensa Diagnostic Centre
Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No.5 Surabaya
(031) 5455470 dan 081334534535
Ditulis oleh: dr. Annita Sari