Lompat ke konten
Home » Blog » Dermatitis Atopik (Eksim)Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Dermatitis Atopik (Eksim)
Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Dermatitis Atopik adalah penyakit kulit yang gejalanya adalah kulit kering, gatal terus-menerus dan ruam merah di kulit. Kondisi ini dapat muncul pada beberapa bagian tubuh, dan umumnya terjadi di sekitaran wajah, kaki, dan lengan. Peradangan dapat berlangsung cukup lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Dermatitis atopik dikenal juga dengan eksim atopik atau eksim kering. Penyakit ini tidak menular, biasanya muncul pada balita atau bayi, dan sering kambuh.

Gejala Dermatitis Atopik
Gejala penyakit ini berbeda-beda. Pada balita, gejalanya adalah kulit bersisik, memerah, dan berkerak di sekitaran area pipi, kulit kepala, tangan dan bagian kaki. Sedangkan pada anak-anak dan orang dewasa, gejala eksim atopic yang sering muncul adalah ruam merah dan terasa sangat gatal di area leher bagian belakang, lutut, dan siku.
Gejala lain dermatitis atopik, yaitu:
• Kulit bersisik dan kering.
• Ruam yang menonjol serta mengeluarkan cairan.
• Kulit di telapak tangan atau area bawah mata mengerut.
• Kulit di sekitar bagian mata menjadi lebih gelap.
• Kulit pecah-pecah, terkelupas, hingga mengeluarkan darah.

Rasa gatal yang muncul saat malam hari lebih buruk dan jika di garuk, kulit akan menjadi lebih tebal, berlubang atau bopeng, dan menggelap. Dan jika menggaruk secara terus menerus area kulit yang bermasalah rentan timbul infeksi.

Penyebab Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik (eksim) terjadi akibat interaksi multifaktorial, yaitu faktor genetik (keturunan), dari lingkungan, gangguan fungsi pelindung kulit, imunologi, dan infeksi. Beberapa faktor yang diduga dapat menjadi pemicu timbulnya dermatitis atopik, yaitu:
• Iritasi.
• Alergi dan perubahan hormon.
• Bahan pakaian yang digunakan.
Faktor risiko terkena dermatitis atopik, yaitu:
• Riwayat keluarga atau pribadi terhadap eksim, alergi, hay fever atau asma.
• Mengalami dermatitis kontak atau peradangan kulit yang timbul akibat iritasi setelah kontak langsung dengan zat tertentu, misalnya dari paparan tisu bayi, pewarna rambut, zat pelarut bahkan detergen dan pestisida.
Faktor risiko pada anak-anak, meliputi:
• Sering dititipkan di tempat penitipan anak.
• Memiliki gangguan hiperaktif (ADHD).

Pengobatan dan Pencegahan Dermatitis Atopik
Pengobatan dermatitis apotik (eksim) bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul pada pasien, seperti kemerahan, kulit gatal, hingga infeksi. Metode pengobatannya beragam, meliputi obat-obatan, terapi, serta perawatan mandiri di rumah.
Untuk mencegah terjadinya dermatitis atopik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:
• Menghindari paparan alergen atau mengonsumsi makanan penyebab alergi.
• Menggunakan sabun atau sampo yang cocok dan aman untuk kulit tubuh kita.
• Lakukan perawatan rutin kulit secara teratur.
• Kenakan pakaian yang berbahan lembut dan nyaman.
• Menghindari stres.

Oleh karena itu, untuk menghindari dermatitis atopik pada bayi atau balita kita dapat memberikan bahan pakaian yang aman dan nyaman. Gunakan sampo dan sabun yang aman untuk tubuh kita. Jika muncul gejala, segera konsultasikan ke dokter terdekat.

Informasi dan Pendaftaran Customer Care:


Klinik Utama Rawat Jalan Gleneagles – Trisensa Diagnostic Centre
Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No.5 Surabaya
(031) 5455470 dan 081334534535

Ditulis oleh:
Arini Wulansari, S,KM.

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/contact-dermatitis/symptoms-causes/syc-20352742