Musim pancaroba merupakan peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan, atau sebaliknya. Pada musim pancaroba, cuaca harian tidak menentu. Terkadang siang hari sangat panas dan terik, namun di malam hari bisa hujan dengan suhu udara yang sangat dingin. Cuaca yang tidak menentu inilah yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga lebih rentan terjangkit penyakit.
Di musim pancaroba, biasanya akan bermunculan beragam penyakit, antara lain:
- Demam berdarah
Saat musin pancaroba, kasus demam berdarah di Indonesia akan mengalami peningkatan. Hal ini dapat terjadi karena nyamuk lebih mudah berkembang biak ketika musim hujan dan cuaca yang lembab. Di Indonesia sendiri, data penyakit DBD yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan sebanyak 45.387 kasus hingga bulan Mei tahun 2022.
Gejala DBD yang kerap muncul adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, lemas, mual, muntah, ruam kulit serta mimisan. Namun, hal yang perlu diwaspadai adalah komplikasi dari DBD, yaitu perdarahan berat, syok, hingga kematian.
Agar terhindar dari DBD, penting untuk mencegah perkembangan populasi nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu dengan menguras dan menutup tempat penampungan air serta sebisa mungkin mengubur barang bekas - ISPA
Salah satu penyakit yang sering terjadi saat musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), seperti batuk, pilek, influenza, dan bronkitis. ISPA paling sering disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui percikan air liur saat orang yang terinfeksi, batuk atau bersin.
Jika dibandingkan dengan orang dewasa, ISPA lebih rentan dialami oleh balita, sebab sistem imun tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk merespons dan melawan infeksi dengan baik. Selain balita, lansia dan orang dengan gangguan imun juga berisiko tinggi mengalami infeksi ini.
Gejala ISPA yang biasanya timbul adalah hidung tersumbat, sakit tenggorokan, badan lelah, demam, pusing, hingga sesak napas. Sebenarnya, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk beberapa kondisi, ISPA juga berisiko menimbulkan komplikasi, seperti pneumonia. - Diare
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Gejala diare sendiri sangat bervariasi, namun yang paling sering di alami adalah:
a. Perut mulas.
b. Buang air besar cair (encer) atau bahkan berdarah.
c. Sulit menahan buang air besar.
d. Pusing, lemas dan kulit terasa kering.
Lalu bagaimana agar kita tetap sehat di musim tidak menentu seperti sekarang? Mengutip dari Kementerian Kesehatan RI, beberapa langkah yang dapat dilakukan agar tubuh tetap sehat dan fit, diantaranya:
- Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
- Cukup istirahat.
- Banyak minum air putih.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Olahraga minimal 30 menit setiap hari.
Dengan menerapkan tips sehat selama musim pancaroba di atas, diharapkan mampu meminimalisir potensi terserang penyakit selama musim pancaroba, agar aktivitas dapat tetap berjalan dengan lancar.
Tetap disiplin perilaku hidup sehat dan segera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala penyakit, agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Informasi dan Pendaftaran Customer Care:
Klinik Utama Rawat Jalan Gleneagles – Trisensa Diagnostic Centre
Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No.5 Surabaya
(031) 5455470 dan 081334534535
Ditulis oleh:
Arini Wulansari, S,KM.
Referensi:
upk.kemkes.go.id/new/tips-sehat-selama-musim-pancaroba, diakses pada 2022
sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220615/0240172/kasus-dbd-meningkat-kemenkes-galakkan-gerakan-1-rumah-1-jumantik-g1r1j/, diakses pada 2022
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078, diakses pada 2022