Lompat ke konten
Home » Blog » Apakah Diet Soda Lebih Baik Daripada Soda Biasa?

Apakah Diet Soda Lebih Baik Daripada Soda Biasa?

Dr. dr. Herni Suprapti, M.Kes.
Banyak orang yang menyangka bahwa diet soda aman jika dikonsumsi, karena tidak mengandung kalori dan gula. Mereka kira mengkonsumsi diet soda 1-2 kaleng dalam sehari tidak akan berdampak buruk, namun ada penelitian yang menunjukan bahwa diet soda dapat menyebabkan kanker. Jadi, bagaimanapun juga diet soda dapat mempengaruhi kesehatan kita. Lalu apa efek lain yang ditimbulkan dari diet soda? Simak penjelasan berikut ini!

Diet soda dapat meningkatkan berat badan

Beberapa orang berpikir jika dengan mengkonsumsi diet soda dapat membantu menurunkan berat badan, namun pada kenyataannya itu tidak begitu. Diet soda tidak mengandung kalori namun dapat membuat rasa ketergantungan terhadap gula. Penelitian pada 2021 menjelaskan bahwa minuman yang terbuat dari sucralose (pemanis tanpa kalori yang terkandung pada diet soda) dapat menstimulasi nafsu makan, demikian juga dengan pemanis buatan lainnya: aspartame dan saccharin. Pada penelitian lain tahun 2010, dijelaskan bahwa sucralose dan aspartame dapat meningkatkan rasa ketergantungan terhadap gula.

Diet soda dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa diet soda dapat mengganggu kesehatan. Pemanis buatan yang terkandung di dalamnya menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan sensitivitas pada insulin. Diet soda bersifat asam yang dapat mengakibatkan inflamasi yang memicu penyakit jantung. Selain itu konsumsi soda diet juga dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular lainnya, seperti stroke dan kerusakan pembuluh darah.

Diet soda dapat menyebabkan kerusakan usus
Pemanis buatan yang terdapat pada diet soda, seperti polyols dapat memberikan efek pada orang sehat dan penderita IBS (Irritable Bowel Syndrome) atau gangguan pada sistem pencernaan yang menimbulkan gejala pada usus besar. Gejala yang ditimbulkan adalah perut kembung, sebah dan diare.

Diet soda dapat menyebabkan sakit kepala

Beberapa diet soda mengandung caffeine, yang efeknya menyempitkan pembuluh darah, sehingga menimbulkan sakit kepala. Caffeine juga merupakan diuretik (keluar banyak urin) bisa menyebabkan dehidrasi, yang salah satu gejalanya adalah sakit kepala. Pemanis buatan lainnya, seperti aspartame dan sucralose juga dapat memicu sakit kepala.

Diet soda dapat mempengaruhi otak
Mengkonsumsi diet soda secara rutin dapat mempengaruhi kerja otak jangka pendek dan jangka panjang. Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 1998-2011 dijelaskan bahwa diet soda juga dapat menyebabkan penyakit Alzheimer dan stroke 3 kali lebih banyak daripada yang tidak mengkonsumsi diet soda.

Diet soda dapat mengganggu stabilitas gula darah
Pada beberapa penelitian, pemanis buatan (sucralose dan saccharin) dapat mengganggu respon terhadap insulin, sehingga terjadi resistensi terhadap insulin. Hal ini mengakibatkan organ otak tidak dapat memberikan respon terhadap insulin, sehingga glukosa tetap berada bebas di aliran darah dan menyebabkan partikel inflamasi dapat menembus saluran darah otak dan merusak pembuluh darah.

Diet soda dapat menurunkan densitas tulang
Diet soda banyak mengandung fosfat yang dapat masuk ke tulang dan merusak kalsium di dalamnya. Jadi, mengkonsumsi diet soda dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Pada beberapa penelitian, dijelaskan bahwa minuman yang mengandung soda ataupun diet soda menyebabkan penurunan kepadatan tulang pada wanita.

Konsumsi soda ataupun diet soda itu boleh, asal tidak terlalu banyak dan sering agar tubuh kita tetap sehat.

Informasi dan Pendaftaran Customer Care:

Klinik Utama Rawat Jalan Gleneagles – Trisensa Diagnostic Centre
Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No.5 Surabaya
(031) 5455470 dan 081334534535