Lompat ke konten
Home » Blog » Tes Kesehatan Wanita Ketika Memasuki Usia 40-an

Tes Kesehatan Wanita Ketika Memasuki Usia 40-an

Seiring dengan pertambahan usia, biasanya tubuh akan mengalami penurunan fungsi. Selain itu, sistem kekebalan tubuh pun biasanya mengalami penurunan yang akan berakibat pada kemampuan tubuh untuk menangkal penyakit. Biasanya usia pertengahan yang dimulai dari usia 40-an menjadi lampu kuning bagi wanita untuk lebih peka terhadap kondisi kesehatannya. Untuk itu, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan kesehatan. Beberapa tes kesehatan untuk wanita yaitu: kolonoskopi, mammograms dan PAP. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu Anda mengetahui dan menjaga tubuh Anda sebagai investasi, disamping kita fokus pada pengobatan, pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga gaya hidup sehat.  

Berikut adalah pemeriksaan rutin yang disarankan untuk wanita yang sudah memasuki pertengahan usia hingga usia lanjut.  

Pemeriksaan Kanker Payudara (CA 15-3) 

Semua wanita memiliki risiko terkena kanker payudara. Faktor terbesar terkena kanker payudara adalah umur. Deteksi dini kanker payudara, dapat dilakukan dengan skrining mammogram. Jika Anda atau keluarga memiliki riwayat terkena kanker payudara atau faktor lain yang membuat Anda berisiko tinggi, konsultasikan kepada dokter, apakah Anda harus melakukan pemeriksaan deteksi kanker payudara secara rutin tahunan atau melakukan pemeriksaan sendiri dengan SADARI. 

  • Apa fungsi mammogram? 

Pada saat pemeriksaan mammogram, jaringan payudara Anda akan difoto dengan posisi ditekan diantara pelat sinar X selama beberapa detik. Tes ini untuk mendeteksi sel kanker yang sedang invasi dan yang non-invasi, serta prekanker dan risiko tinggi kanker payudara. Mammogram juga dapat untuk mengidentifikasi massa payudara dan klasifikasinya, karena sering kali indikasi awal kanker payudara ini sangat kecil untuk dirasakan. 

  • Kapan dan seberapa sering Anda harus melakukan? 

Ada perdebatan pada beberapa tahun belakangan ini mengenai waktu pemeriksaan terbaik untuk mammogram. Saran terbaik untuk pemeriksaan mammograms yaitu pada usia 40 tahun. Jika Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, Anda bisa melakukan skrining lebih cepat. Untuk rentang usia 40-49 tahun, diskusikan kepada dokter Anda terkait berapa kali harus dilakukan pemeriksaan mammogram. Jika anda berusia 50 tahun ke atas, pemeriksaan mammograms dilakukan setiap 1-2 tahun. Jika Anda berusia 75 tahun ke atas, bicarakan terkait berapa lama pemeriksaan mammogram akan berlanjut. 

Pemeriksaan Kanker Serviks 

Pemeriksaan untuk kanker serviks, yaitu PAP dilakukan dengan memasukkan spekulum yang terbuat dari plastik/metal ke dalam vagina untuk melihat bagian serviks.  

  • Apa tujuan dari test tersebut? 

Pemeriksaan PAP berfungsi untuk mendeteksi kanker dan pergerakkan prekanker pada serviks. Pemeriksaan HPV dilakukan untuk memeriksa adanya strain HPV yang berisiko tinggi. Hampir semua kanker serviks berkaitan dengan paparan strain virus yang risiko penularan sangat tinggi. 

  • Kapan dan seberapa sering Anda harus melakukan pemeriksaan? 

Wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan PAP smear sejak umur 21 hingga 29 tahun. Wanita usia 30 tahun keatas, melakukan pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun atau co-testing HPV setiap lima tahun. 

Untuk wanita yang pernah melakukan histerektomi (pengangkatan rahim) pada kondisi non-kanker, pap smear tidak perlu dilakukan. Pun, juga untuk wanita pada usia 65 tahun atau lebih, ataupun Anda memiliki hasil tes yang sama selama 10 tahun terakhir (tiga atau dua tes pap smear terakhir). Jika Anda tidak berisiko tinggi terkena kanker serviks, pemeriksaan rutin juga tidak diperlukan.  

Pemeriksaan rutin pap smear dilakukan khususnya bagi perokok, dan jika Anda memiliki riwayat penularan infeksi seksual, ataupun berganti pasangan, dan memiliki riwayat kanker serviks. Meskipun belum diketahui obat untuk infeksi HPV, efek perubahan serviks dapat diobati. Sebagian besar wanita yang terinfeksi HPV sembuh dengan sendirinya dalam satu hingga dua tahun. 

Skrinning Kanker Kolorektal 

Pada skrinning ini, dapat digunakan dengan beberapa macam pemeriksaan. Anda dapat memilih satu atau beberapa kombinasi tes. 

  1. Kolonoskopi. Salah satu jenis pemeriksaan endoskopi yang dilakukan untuk melihat lapisan serta panjang usus besar dan rektum. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan tabung elastis ke dalam rektum 
  2. Virtual kolonoskopi. Pada pemeriksaan ini, dilakukan dengan Computerized Tomography (CT) yaitu untuk menampilkan hasil gambar penampang organ perut Anda. 
  3. Flexible sigmoidoscopy. Mirip dengan kolonoskopi. Tabung tipis dimasukkan ke dalam rektum. Tes ini hanya untuk mengevaluasi bagian bawah dari usus besar. 
  4. Fecal occult blood test or fecal immunochemical test. Dengan tes ini, sampel hasil feses diuji di laboratorium. 
  5. Stool DNA test. Tes ini dilakukan untuk melihat perubahan DNA dari sampel feses yang dapat mengindikasikan adanya kanker usus besar atau kondisi prekanker. Tes ini dilakukan dengan melihat tanda-tanda darah pada feses Anda. 

  • Kapan dan seberapa sering Anda harus melakukan pemeriksaan? 

Jika Anda berisiko terkena kanker kolorektal, Anda dapat memulai pemeriksaan sedini mungkin pada usia 45 tahun. Frekuensi skrining akan tergantung pada jenis pemeriksaan yang Anda lakukan.  

Itulah beberapa tes yang disarankan khusus untuk wanita. Beberapa dari tes tersebut memang disarankan dilakukan sedini mungkin. Tetap konsultasikan pada dokter Anda, untuk mengetahui jenis pemeriksaan apa yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu. 

Informasi dan Pendaftaran Customer Care:


Klinik Utama Rawat Jalan Gleneagles
Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No. 5 Surabaya
Phone. (031) 5455470
WhatsApp. 081334534535

Oleh: Aileen Syifa Ghifari, S.Farm
Disunting oleh: Dr. dr. Herni Suprapti, M.Kes