Lompat ke konten
Home » Blog » nyeri haid, harus tenang atau sebaliknya?

nyeri haid, harus tenang atau sebaliknya?

Oleh: Arini Wulansari, S.KM.

Nyeri haid atau yang dalam istilah medis dikenal dengan dysmenorrhoea, biasanya dialami oleh wanita ketika menstruasi, bisa terjadi menjelang haid atau selama haid berlangsung. Beberapa wanita mengalami nyeri perut yang cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari mereka, namun tak jarang juga ada wanita yang tetap merasa nyaman sekalipun sedang mengalami nyeri haid.

Nyeri haid atau dysmenorrhoea ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yakni:

  1. Nyeri haid primer
    Nyeri haid yang paling umum terjadi, dimana tidak terdapat masalah pada rahim atau panggul. Nyeri haid primer biasanya berlangsung sebelum dan selama periode haid.
  2. Nyeri haid sekunder
    Jenis nyeri haid ini disebabkan oleh adanya masalah pada rahim atau panggul, biasanya nyeri haid ini terjadi pada wanita berusia 30-40 tahun.

Nyeri haid ini terjadi karena beberapa faktor penyebab, dan berbeda pada setiap wanita. Penyebabnya dapat berupa:

  • Endometriosis
    Adanya jaringan yang melapisi bagian luar rahim, pada umumnya terjadi pada tuba falopi.
  • Uterine fibroids
    Adanya pertumbuhan jaringan pada dinding rahim yang mungkin menjadi penyebab terjadinya nyeri.
  • Adenomyosis
    Jaringan yang melapisi rahim bertumbuh hingga menembus dinding rahim.
  • Pelvic Inlammatory Disease
    Terjadinya infeksi pada organ reproduksi wanita, yang disebabkan oleh penularan bakteri dari hubungan seksual.
  • Cervical stenosis
    Pada beberapa wanita, pembukaan leher rahim mungkin sangat kecil, sehingga menghambat saluran menstruasi. Hal itu yang kemudian menyebabkan peningkatan tekanan dalam rahim hingga menimbulkan rasa nyeri.

Namun, selain itu faktor lain yang dapat meningkatkan terjadinya nyeri haid, antara lain:

  • Berusia dibawah 30 tahun.
  • Mengalami masa pubertas lebih awal, yaitu di bawah usia 11 tahun.
  • Mengalami pendarahan hebat (menorrhagia) saat menstruasi.
  • Mengalami pendarahan yang tidak teratur (metrorrhagia) saat menstruasi.
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami nyeri haid.
  • Perokok.

Tapi, tahu tidak kalau kita bisa melakukan cara untuk mengurangi rasa nyeri haid sendiri di rumah. Beberapa cara sederhana itu, antara lain:

  1. Kompres dengan menggunakan air hangat pada perut dan punggung bagian bawah.
  2. Menghindari makanan berlemak, minuman kafein, beralkohol dan bersoda.
  3. Cukupi air putih.
  4. Konsumsi buah dan sayuran dengan gizi seimbang serta beberapa vitamin juga mampu meredakan nyeri haid.
  5. Lakukan beberapa aktivitas fisik atau berolahraga ringan.
  6. Melakukan yoga atau latihan pernapasan untuk membantu mengurangi stres

Namun, jika beberapa cara tersebut tidak mengurangi atau bahkan merasakan nyeri yang semakin hebat, segeralah lakukan pemeriksaan di dokter atau pelayanan kesehatan untuk segera mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Informasi dan Pendaftaran Customer Care:

Klinik Utama Rawat Jalan Gleneagles – Trisensa Diagnostic Centre

Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No.5 Surabaya

 (031) 5455470 dan  081334534535

`

https://www.medicinenet.com/what_is_the_main_cause_of_dysmenorrhea/article.htm

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menstrual-cramps/symptoms-causes/syc-20374938