Lompat ke konten
Home » Blog » demam berdarah bisa dicegah

demam berdarah bisa dicegah

*DR. dr. Herni Suprapti, M.Kes.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemi yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jenis nyamuk ini, biasanya menyerang di pagi dan sore hari. Tampilan nyamuk ini sangat mudah dikenali dengan warna hitam dan putih, serta fisik yang kecil.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka DBD di Indonesia pada Maret 2022 mencapai 22.331 kasus dengan 229 kematian. Tingginya angka ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan curah hujan dan kelembaban udara di beberapa wilayah Indonesia.

Selain gigitan nyamuk, faktor risiko lain dari penyakit demam berdarah adalah:

  1. Tinggal atau sedang berada di wilayah tropis.
  2. Memiliki riwayat infeksi virus dengue.
  3. Anak-anak, orang usia lanjut dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.

Ada beberapa fase demam berdarah yang dengan sebutan “Siklus Pelana Kuda”, yaitu:

  1. Fase Demam
    Setelah virus masuk ke dalam tubuh, muncul fase pertama berupa demam tinggi dan berlangsung selama 2-3 hari, kemudian akan muncul gejala lainnya.
  2. Fase Kritis
    Fase kritis biasanya menjadi “pengecoh”, karena pada fase ini demam sudah mulai turun sehingga beberapa pasien sudah menganggap dirinya sembuh. Apabila fase ini terabaikan dan tidak terobati, dapat terjadi pendarahan yang berakibat fatal.
  3. Fase Pemulihan
    Pada hari ke 6-7, pasien akan mengalami demam kembali. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena merupakan pertanda berakhirnya fase kritis. Pada fase ini, kondisi pasien berangsur membaik, ditandai dengan penurunan gejala dan peningkatan nafsu makan.

Selama ini, belum ada pengobatan khusus untuk demam berdarah, namun kita dapat mencegah terjadinya DBD dengan melakukan beberapa upaya, antara lain:

  1. Menguras bak penampungan air, minimal seminggu sekali.
  2. Menutup tempat penampungan air.
  3. Mengubur barang bekas atau tidak terpakai, yang dapat berpotensi menjadi tempat penampungan air.
  4. Menggunakan obat pembasmi nyamuk di rumah.
  5. Melakukan abatisasi jentik di tempat penampungan air.
  6. Melakukan fogging fokus (pengasapan) di lingkungan rumah, bila diperlukan.
  7. Bergotong royong membersihkan lingkungan di sekitar tempat tinggal.

Beberapa gejala umum yang terjadi pada pasien demam berdarah, yaitu:

  • Demam tinggi.
  • Sakit kepala.
  • Ruam merah pada kulit.
  • Nyeri pada otot dan persendian.
  • Mual dan muntah.
  • Pada kondisi tertentu, dapat terjadi pendarahan.

Bila ada anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut di atas, pertolongan pertama yang dapat kita lakukan adalah:

  1. Mengkonsumsi air putih sebanyak mungkin.
  2. Memberikan obat penurun demam.
  3. Mengompres lipatan ketiak dan paha dengan air hangat.

Namun, apabila gejala tersebut berlanjut, segera datangi dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan pemeriksaan yang diperlukan.

Informasi dan Pendaftaran Customer Care:

Klinik Utama Rawat Jalan Gleneagles – Trisensa Diagnostic Centre

Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No.5 Surabaya

(031) 5455470

081334534535

Referensi:

www.ptvz.kemkes.go.id

www.siloamhospital.com/en/informasi-siloam

www.jurkep-poltekkesaceh.ac.id

www.fk.ui.ac.id/infosehat