Lompat ke konten
Home » Blog » MENGENAL LEBIH DEKAT TENTANG DIABETES

MENGENAL LEBIH DEKAT TENTANG DIABETES

*dr. Annita Sari – 2022*

Apa itu Diabetes?

Diabetes menjadi penyakit umum yang dapat kita temui dimana-mana. Angka kejadian penyakit ini terus melonjak tajam, bahkan cenderung menakutkan. Laporan statistik International Diabetes Federation (IDF), memperkirakan terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama. Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045.

Di wilayah Asia Tenggara dimana Indonesia berada, menempati peringkat ke-3 dengan prevalensi sebesar 11,3%. IDF juga memprediksi jumlah penderita diabetes pada penduduk di beberapa negara di dunia yang mengidentifikasi 10 negara dengan jumlah penderita tertinggi. Cina, India dan Amerika Serikat menempati urutan tiga teratas dengan jumlah penderita 116,4 juta, 77 juta dan 31 juta. Indonesia berada di peringkat ke-7 diantara 10 negara dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu 10,7 juta. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara pada daftar tersebut.

Pengertian Diabetes

Diabetes merupakan penyakit kronis yang mengganggu sistem metabolik dengan ditandai kadar gula darah (glukosa) yang melebihi batas normal. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.  Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik akan dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderitanya.

Jenis Diabetes

  1. Diabetes tipe 1
    Terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini meningkatkan kadar gula darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ tubuh. Diabetes jenis ini belum diketahui secara pasti apa pemicunya, dugaan paling kuat disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang semakin dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
  2. Diabetes tipe 2
    Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik oleh tubuh. Diabetes tipe 2 merupakan tipe yang lebih umum, dapat ditemukan pada usia berapa pun, meskipun sering terjadi pada orang yang berusia lebih dari 40 tahun.
  3. Diabetes gestasional
    Diabetes jenis ini biasa terjadi pada ibu hamil. Kenaikan gula darah terjadi pada minggu ke-24 kehamilan dan akan kembali normal setelah persalinan.

Gejala

Gejala umum yang ditimbulkan dari Diabetes Melitus (DM), baik tipe 1 maupun tipe 2, antara lain:

  • Sering merasa haus dan lapar.
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
  • Sering merasa lelah.
  • Mudah mengantuk.
  • Terjadi penurunan berat badan tanpa sebab.
  • Nyeri otot dan kesemutan.
  • Luka pada tubuh yang sulit sembuh.
  • Adanya bercak kehitaman pada leher, ketiak dan lipat paha (akantosis nigrikans).
  • Disfungsi ereksi atau impotensi pada pria.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang terkena diabetes melitus. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes melitus, antara lain:

  1. Faktor yang dapat diubah
    • Obesitas.
    • Kurangnya aktivitas fisik.
    • Hipertensi.
    • Dislipidemia.
    • Pola makan yang tidak sehat.
    • Memiliki kadar kolestrol dan trigliserida yang abnormal.
  2. Faktor yang tidak dapat diubah
    • Riwayat keluarga dengan DM.
    • Umur di atas 45 tahun.

Komplikasi

Diabetes melitus bisa disebut pula dengan “Mother of Disease” karena dikenal sebagai pembawa atau induk penyakit. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan dapat menimbulkan komplikasi, baik secara akut maupun kronis. Komplikasi akut, seperti:

  1. Hipoglikemia: kadar gula darah seseorang di bawah nilai normal dan sering terjadi pada penderita DM tipe 1.
  2. Hiperglikemia: kadar gula darah seseorang yang meningkat secara tiba-tiba.

Komplikasi kronis pada penderita diabetes melitus, seperti:

  1. Kardiovaskular: penyakit jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung mendadak maupun pembengkakan pada jantung.
  2. Kerusakan saraf (neuropati): gula yang berlebih dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf, terutama pada kaki. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa kesemutan, mati rasa, luka hingga amputasi pada kaki.
  3. Kerusakan ginjal (nefropati): gangguan pada ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir, yang mungkin memerlukan hemodialisa atau bahkan transplantasi ginjal.
  4. Kerusakan mata (retinopati): gangguan mata atau penglihatan, seperti katarak dan glukoma hingga menyebabkan kebutaan.
  5. Penyakit kulit: rentan terhadap masalah kulit, termasuk infeksi bakteri dan jamur.
  6. Gangguan pendengaran.
  7. Preeklamsia.

Komplikasi diabetes juga bisa menyerang bayi, salah satunya adalah risiko bayi tumbuh besar, yang kemudian memungkinkan untuk kelahiran secara caesar, risiko lebih tinggi untuk terkena obesitas dan DM tipe 2 di kemudian hari atau bahkan kematian pada bayi.

Pencegahan

Orang yang sudah memiliki faktor risiko, dapat mengendalikannya agar tidak terkena diabetes melitus. Sedangkan orang yang sudah menderita diabetes melitus, dapat mengendalikan penyakitnya agar tidak terjadi komplikasi atau kematian dini. Salah satu upaya dalam pencegahan diabetes melitus yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Pengaturan pola makan.
    Pengaturan meliputi kandungan, kuantitas dan waktu asupan makan ( 3J – Jenis, Jumlah, Jadwal) agar penyandang diabetes melitus memiliki berat badan yang idela dan gula darah dapat terkontrol dengan baik.
  2. Mengelola stress dengan baik.
  3. Berolahraga secara teratur.
    Disesuaikan dengan kemampuan tubuh yang dikombinasikan dengan asupan makanan. Aktivitas ini dilakukan dengan teratur untuk tercapainya berat badan yang idela dan gula darah dapat terkontrol dengan baik.
  4. Teratur periksa kesehatan.
    Dokter akan memberikan rekomendasi pemeriksaan tes gula darah kepada pasien untuk membantu menunjukan apakah seseorang menderita diabetes atau tidak. Tes darah yang dapat dijalani oleh pasien, antara lain:
    • Tes gula darah sewaktu.
      Mengukur kadar gula darah pada jam tertentu secara acak. Pemeriksaan ini tidak memerlukan puasa. Apabila hasil tes gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl, pasien dapat didiagnosis menderita diabetes.
    • Tes gula darah puasa.
      Mengukur kadar gula darah pada saat pasien berpuasa. Pasien akan diminta berpuasa selama 8-12 jam sebelum pengambilan darah dilakukan. Hasil tes yang menunjukan ≥ 126 mg/dl menandakan pasien menderita diabetes.
    • Tes gula darah 2 jam
      Tes ini dilakukan dengan meminta pasien untuk berpuasa terlebih dahulu, kemudian menjalani pengukuran tes gula darah puasa, setelah itu pasien diminta untuk makan seperti biasa atau dengan minum larutan gula khusus dengan beban 75gr, lalu dilakukan lagi pengambilan darah setelah 2 jam puasa kembali. Hasil tes yang menunjukan ≥ 200 mg/dl menandakan pasien menderita diabetes.
    • HbA1C
      Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar dula darah rata-rata pasien selama 3 bulan ke belakang.  Hasil tes HbA1C ≥ 6,5% menandakan pasien menderita diabetes.

KONTROL DIABETES SELAMA PUASA

Penderita Diabetes Melitus pun juga bisa menjalankan puasa dengan nyaman dan tenang.

  1. Sebelum puasa, penyandang DM harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
  2. Melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah, apabila mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.
  3. Penyesuaian dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin menurut anjuran dokter.
  4. Menghindari makanan sahur dan berbuka yang terlalu manis atau yang mengandung karbohidrat berlebih.

 Paket Sadar Diabetes Rp. 280.000, meliputi tes:

  • Darah lengkap
  • Glukosa puasa
  • Glukosa puasa 2 jam PP
  • HbA1C

Senin – Jumat    : 06.00 – 20.00 WIB

Sabtu                    : 06.00 – 16.00 WIB

Syarat pemeriksaan

  • Puasa 8 – 12 jam
  • Hanya diperbolehkan minum air putih
  • Informasikan obat yang dikonsumsi kepada petugas

Kapan kita harus ke dokter?

Segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan solusi terbaik jika mengalami gejala diabetes. Konsultasikan asupan nutrisi dan medical check up yang diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kesehatan Anda.

Informasi & Pendaftaran Customer Care

081334534535

Klinik Utama Rawat Jalan Gleneagles – Trisensa Diagnostic Centre

Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No.5 Surabaya

(031) 5455470

www.gleneagles.co.id

www.instagram.com/gleneaglessurabaya

Salam sehat